EbookCerita Silat Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 "Ikuti saya Raden," kata pemilik penginapan. Perjanjian Dengan Roh 144 Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata Kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah "212" di dadanya Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata Kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah "212" di dadanya.
“Chenchen, sudah berapa lama kau tinggal di tempat ini?”Xiao Chen dan Dong Feng terbang santai menuju kembali kediaman mereka.“Sekitar empat tahun Senior.”“Empat tahun? Kupikir kau akan membutuhkan sepuluh sampai dua puluh tahun untuk mencapai semua ini, kau sungguh berbakat Chenchen.”Dong Feng tertawa kecil sementara Xiao Chen memandangnya sambil menahan nafas.“Kenapa wajahmu seperti itu? Apa yang menjadi bebanmu Chenchen?”Xiao Chen tersenyum pahit, rencananya besok dia akan pergi bersama Dong Feng ke Gunung Tanpa Batas dan mendatangi Formasi Sihir yang dapat membawa Xiao Chen kembali ke Xiao Chen campur aduk, dia bahagia bisa kembali ke dunianya jauh lebih cepat dari perkiraannya tetapi di sisi lain dia tidak enak hati memikirkan Dong Feng yang akan sendirian lagi di tempat ini.“Chenchen, kalau yang kau pikirkan adalah tentangku, jangan khawatir. Aku sudah terbiasa sendirian.” Dong Feng terlihat santai sambil tersenyum lebar.“Senior, aku…”“Tentu saja aku menghargai keberadaanmu, bohong kalau aku tidak berharap kau bisa tinggal lebih lama namun kusadar bahwa duniamu lebih membutuhkanmu daripada aku.”Xiao Chen ingin mengatakan dia akan mencari cara mengeluarkan Dong Feng dari tempat ini, tetapi dia tidak ingin memberi harapan palsu terutama saat dia tidak mengetahui apakah hal itu mungkin atau tidak.“Chenchen, dengarkan aku. Setelah kau pergi, aku berencana meninggalkan tempat ini juga. Mengenalmu membuatku memikirkan banyak hal dan mengambil keputusan yang sudah lama kutunda.”“Senior memiliki cara untuk meninggalkan tempat ini?”“Aku tidak pernah mencobanya, tetapi sebenarnya dengan kemampuanku itu tidak mustahil.”Xiao Chen mengerutkan dahinya, dia merasa Dong Feng hanya berusaha membuat hatinya merasa lebih baik.“Aku tidak membohongimu Chenchen, kau akan mengetahui niatku sungguh setelah kita tiba di rumah.”Xiao Chen tidak mengerti maksud Dong Feng jadi dia harus menunggu sampai mereka tiba.“Terlepas semua itu, Senior, Aku tidak mengetahui cara menunjukan terima kasihku… Tanpa bantuanmu, aku…”“Chenchen, kau bisa menunjukan rasa terima kasihmu dengan berhasil mencapai yang kau harapkan ketika kembali ke duniamu. Mendengarmu bicara tentang perdamaian membuatku sadar pentingnya rasa damai itu, kuharap kau berhasil menjadikan itu nyata.”Keduanya tiba di kediaman beberapa waktu kemudian, Dong Feng langsung mengajak Xiao Chen menuju ke gua tempatnya menyimpan seluruh harta berharga.“Chenchen kau bisa mengambil semua uang emas serta peti-peti harta, pusaka juga bisa kau ambil. Sisakan saja buku-buku untukku.”“Senior, Aku tidak bisa menerima semua ini.”“Tidak perlu sungkan, emas-emas ini tidak berharga di duniaku, mata uang yang kami gunakan adalah batu yang mengandung… Ah, sudahlah Chenchen, kau tidak akan mengerti sekarang. Intinya, harta ini sungguh tidak berguna bagiku tetapi kau bisa menggunakannya sebagai bekal perjalanan maupun membuat rencanamu berjalan lancar.”Xiao Chen memandang gunungan harta yang ada di hadapannya, menurutnya Asosiasi Bulan Perak cabang Kekaisaran Han sekalipun belum tentu bisa mengeluarkan harta sebanyak keraguan Xiao Chen, Dong Feng meraih cincin samudra dari jari Xiao Chen dan mulai menyimpan semua harta tersebut termasuk berbagai pusaka sebelum mengembalikannya.“Jangan sungkan, aku tidak bisa membantumu secara langsung membuat kedamaian, setidaknya gunakan ini untuk membantumu. Kalau kau tidak membutuhkannya nanti, kau bisa memberi makan mereka yang kelaparan dengan harta ini.”Xiao Chen teringat Dong Feng pernah bercerita bahwa masa kecilnya adalah anak yang hidup di jalanan, berperang melawan rasa lapar setiap harinya. “Senior, aku berjanji padamu tidak akan membiarkan ada kelaparan yang terjadi di hadapanku.” Xiao Chen kemudian bersujud di depan Dong Feng, memberikan penghormatan Feng pernah menolak penghormatan Xiao Chen ketika dia mengajarkan beberapa ilmu pada Xiao Chen tetapi kini dia menerimanya. Ini menandakan keduanya sungguh akan berpisah.“Tidak perlu sedih-sedih lagi malam ini, mari kita makan sepuasnya!” Dong Feng mengeluarkan daging siluman dalam jumlah tidak tidur malam itu melainkan berbincang sampai pagi, ketika mereka berangkat menuju Gunung Tanpa Batas pun keduanya tidak bergerak secepat biasanya. Xiao Chen dan Dong Feng baru tiba di tujuan pada saat matahari sudah berada tepat di atas kepala mereka.“Chenchen berdiri di tengah formasi sihir itu.”Dong Feng menerima sembilan permata siluman dari Raja dan Ratu Siluman yang dikumpulkan Xiao Chen lalu mulai menyusun permata tersebut pada formasi sihir.“Chenchen, kau mungkin tidak akan muncul di tempat kau jatuh, tetapi yang pasti kau akan kembali ke dunia asalmu.”“Aku mengerti Senior…”Xiao Chen memberikan penghormatan sekali lagi, matanya berair tetapi dia menolak meneteskan air mata. Tidak ada diantara keduanya yang mengucapkan kata perpisahan.“Chenchen, aku akan selalu mengharapkan yang terbaik untukmu…” Dong Feng tersenyum lebar sambil mengaktifkan formasi pilar cahaya muncul di bawah kaki Xiao Chen dan mulai menyelimuti tubuhnya. Xiao Chen mengalirkan tenaga dalam untuk melindungi diri seperti yang diajarkan Dong Feng sebelumnya. Perlahan-lahan tubuh Xiao Chen mulai menghilang dari pandangan Dong Feng, berubah menjadi butir-butir cahaya yang menyatu dalam formasi dengan menghilangnya Xiao Chen, sembilan permata siluman yang diletakan di formasi sihir ikut pecah dan menjadi Feng memandangi formasi sihir tersebut cukup lama sebelum menghela nafas panjang, “Kali ini, aku sungguh tidak bisa bertemu dengannya lagi.”Ada rasa kesepian yang menyusup ke hati Dong Feng tetapi dia berusaha menekannya. Dong Feng melangkah pelan meninggalkan kuil tempat formasi sihir itu depan kuil tersebut ternyata ada seseorang yang sudah menunggu Dong Feng, seorang pria sepuh yang berwajah ramah.“Aku sudah menduga kau akan muncul setelah ini… Heavenseal…” Dong Feng tersenyum lebar menatap pria sepuh di sepuh yang disebut Heavenseal olehnya tertawa kecil, “Jangan senang dulu, hukumanmu belum berakhir. Mengingat kau membunuh populasi satu benua, hukumanmu tentu tidak seringan ini.”Dong Feng menghela nafas, “Kuharap kali ini aku tidak perlu menunggu terlalu lama seperti ini, kau sadar kan menunggu itu hal yang membosankan?”Heavenseal tersenyum lebar sebelum menjentikan jarinya, seketika gelang di tangan Dong Feng, gelang yang menahan kekuatannya Feng bisa merasakan kekuatan yang telah lama hilang, “Kau sadar dengan kekuatan ini, bahkan dirimu akan sulit menundukanku.”“Aku mengembalikan kekuatanmu karena kau akan membutuhkannya dalam hukumanmu berikutnya.”“Tugas apa yang akan kau berikan Heavenseal?”“Kau akan membantu seseorang menyegel sembilan makhluk gaib di dunia lain.”Heavenseal menjentikan jarinya sekali lagi, kali ini dirinya dan Dong Feng perlahan-lahan menjadi butiran cahaya dan meninggalkan tempat itu selamanya.
PendekarPemanah Rajawali 2. Kembalinya Pendekar Rajawali 3. Pedang Langit & Golok Pembunuh Naga Baca sekuel-sekuel lainnya di NovelHub. Putra Yo Kang (tokoh antagonis dalam kisah sebelumnya Kisah Pendekar Pemanah Rajawali atau Legenda Pendekar Pemanah Rajawali) adalah seorang yatim piatu, yang dibesarkan oleh saudara angkat ayahnya, Kwee Ceng.
Baca Novel Legenda Pendekar Naga Karya Shujinkouron Full Episode - Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan. Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan. Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya. Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!Novel yang berjudul Legenda Pendekar Naga ini sangat seru untuk di baca. Kamu dapat membaca novel ini melalui aplikasi Noveltoon yang dapat kamu download di google play Store atau melalui link dibawah Legenda Pendekar Naga Karya Shujinkouron Full Episode
Kaliini sebagai seseorang yang akan dijuluki sebagai Pendekar Naga!---Kata mereka soal Legenda Pendekar Naga : "Rasanya hari tidak lengkap jika melewatkan Legenda Pendekar Naga. Selalu menemani waktu santai dan memberi inspirasi untuk pengusaha seperti saya." - Tony Stark, CEO Stark Industries "Menegangkan!
“Burung Camar Kembar!”Bersamaan dengan menghindari serangan tombak lawannya, Fang An langsung membalas serangan menggunakan dua serangan tusukan yang cepat dan berhasil melukai lawannya meskipun tidak Chen mengerutkan dahinya, dia bisa melihat konsentrasi Fang An sedikit terpecah karena dalam pertarungan sekalipun dirinya masih terbatuk-batuk. Jika saja Fang An bertarung di siang hari, mungkin petarungan ini sudah selesai dengan Fang An keluar sebagai pemenang mengingat lawannya cukup meremehkan Fang An serta menunjukan beberapa Xiao Chen kemudian terarah pada Lin Fan, pertarungan pria berambut merah tersebut dengan dua pendekar tingkat tinggi menghancurkan sebagian penginapan ini.“Lin Fan ini masih menyembunyikan kekuatan penuhnya atau ada kondisi yang membuatnya tidak bisa menggunakan segenap kemampuannya.” Pikir Xiao Chen sambil mengamati pertarungan, melihat kemampuan bertarung Lin Fan membuatnya menyadari bahwa Lin Fan memiliki kemampuan setara jika tidak lebih hebat daripada Xiao Chen saat berada dipuncak kemampuannya sebagai Pendekar Pedang mengimbangi Xiao Chen yang telah mendalami Kitab Dewa Naga Surgawi lebih dari sepuluh tahun menunjukan Lin Fan bukanlah pendekar sembarangan, anehnya Xiao Chen sungguh tidak bisa mengingat sosok Lin Fan dari kehidupan sebelumnya.“Kakak pertama, Kakak kedua, kita bukan tandingannya! Sebaiknya kita mundur sekarang!” satu dari tiga jendral kalajengking merah berseru cukup lantang.“Sudah kubilang kalian tidak akan kubiarkan lolos.” Lin Fan mengalirkan tenaga dalam pada pedangnya kemudian mengarahkannya pada orang yang baru saja berseru lantang tersebut, “Peri Bunga Menaklukan Iblis!”Serangan Lin Fan begitu cepat dan tenaga yang terkandung dalam serangan tersebut membuatnya menjadi serangan yang begitu mematikan. Salah satu jendral kalajengking merah kembali terbunuh oleh pedang Lin Xiao Chen melebar ketika menyaksikan jurus yang dilepaskan Lin Fan, bukan karena serangan tersebut mampu menghabisi pendekar tinggi dalam satu serangan melainkan karena dia mengenali jurus pedang yang digunakan Lin Fan.“Jurus Pedang Peri Bunga?!” Xiao Chen mengetahui benar jurus pedang tersebut hanya bisa dipelajari oleh seseorang yang berasal dari Gunung Bunga Persik, salah satu sekte aliran lurus terkuat saat ini.“Adik ketiga!” Satu orang lain yang sedang berhadapan dengan Lin Fan serta pendekar bertombak yang bertarung dengan Fang An menjadi begitu murka melihat salah satu dari mereka terbunuh seperti terbakar amarah, keduanya sadar akan kehilangan nyawa jika terus bertarung seperti ini apalagi ternyata Lin Fan dibantu oleh pendekar yang kemampuannya tidak kalah dari keduanya yaitu Fang An.“Kami akan mengingat ini!” seru salah satu dari keduanya sebelum bergerak mundur meninggalkan penginapan Fan sebenarnya tidak ingin membiarkan keduanya lolos namun dia juga bisa merasakan pondasi bangunan penginapan ini sudah mencapai batasnya. Andaikan Lin Fan bisa menghabisi keduanya sekalipun, kemungkinan penginapan ini akan menjadi dirasakan oleh Lin Fan bahwa ada hampir semua tamu penginapan ini adalah manusia biasa, mereka sudah menyadari ada keributan di lantai dasar tetapi memilih tetap berada di ruangan mereka karena tidak ingin terlibat. Andai penginapan ini sungguh roboh, Lin Fan tidak yakin sempat menyelamatkan mereka semua.“Terima kasih atas bantuan kalian berdua, Jika tidak maka aku akan berada dalam kesulitan.” Lin Fan menyarungkan kembali pedangnya sebelum mendekati Fang An dan Xiao Chen sambil memasang wajah riang.“Tidak perlu sungkan Senior, kehormatan bagiku bisa membantu anda.” Fang An memberikan hormatnya. Lin Fan memanggil pelayan penginapan lalu memberikan beberapa keping emas sebagai ganti rugi kerusakan yang telah ditimbulkannya. Seharusnya uang tersebut lebih dari cukup untuk menganti semua kerugian yang dialami penginapan tersebut.“Aih, Andaikan bukan karena aku sudah berlari tujuh hari dan tujuh malam tanpa henti, aku tidak akan kesulitan menghadapi ketiga orang sekelas mereka…” Lin Fan menghela nafas, masih menyesali tidak berhasil membunuh dua pendekar yang tersisa An tersenyum canggung, sementara berganti Xiao Chen yang batuk pelan. Sekarang Xiao Chen memahami alasan Lin Fan terlihat tidak mampu menggunakan segenap kemampuannya, ternyata karena dirinya sedang dalam kondisi tidak Fan kembali mengendong bayi mungil yang sekarang terlihat lebih tenang, pandangannya penuh haru, “Yu’er sungguh malang, hampir saja dia dalam bahaya jika bukan karena bantuan kalian berdua.”Lin Fan menjelaskan bayi dalam pelukannya adalah cucu dari anak gadis tertuanya yang menikah dengan keluarga pedagang. Meskipun tidak direstui tetapi anak gadisnya itu memilih meninggalkan rumah dan bekeluarga dengan pria yang dia cintai. Beberapa hari yang lalu Lin Fan mendengar keluarga putrinya ini dalam bahaya sehingga dia berlari tanpa henti untuk menolong anak Lin Fan datang terlambat. Ketika Lin Fan tiba, putrinya itu telah terbunuh bersama suaminya oleh salah satu jendral kelompok Kalajengking Merah. Lin Fan hanya bisa menyelamatkan sang cucu dan berniat membawa bayi mungil ini kembali ke Xiao Chen bergetar, dia tidak asing dengan kisah ini. Sekarang pandangan terarah pada bayi dalam pelukan Lin Fan. Mendengar Lin Fan memanggil bayi tersebut Yu’er, Xiao Chen yakin dugaannya tidak salah.“Chen’er, kau mungkin tidak mengetahui tetapi Yu’er adalah anak gadis. Kau menyelamatkannya hari ini dan usia kalian tidak berbeda jauh, Bagaimana jika kau kujodohkan dengannya?” Lin Fan tersenyum Fang An melebar dan menatap Lin Fan tidak percaya, Xiao Chen juga sama terkejutnya. Lin Fan kemudian menyebutkan nama bayi tersebut adalah Qiao Yu. Mendengar nama Qiao Yu diucapkan dari mulut Lin Fan membuat Xiao Chen merasa disambar Xiao Chen menyadari jati diri Lin Fan yang sebenarnya, Lin Fan tidak lain adalah Harimau Merah dari Gunung Bunga Persik. Satu dari lima pendekar terkuat Gunung Bunga Persik sekaligus Kakek dari jenius bela diri sepanjang sejarah Gunung Bunga Persik yaitu Qiao Yu yang dijuluki Dewi Bunga Persik. Biarpun terlihat berusia 30-an tahun, seharusnya Lin Fan sudah berusia hampir 50 tahun Chen mendengar saat pertarungan besar yang menyebabkan binasanya Gunung Bunga Persik, Lin Fan tidak banyak membantu karena ternyata memiliki luka dalam serius. Sekarang Xiao Chen mengetahui luka dalam tersebut di dapatkan dari pertarungan hari banyak yang mengenal nama Lin Fan karena memang orang mengenalnya sebagai Harimau Merah, serta Lin Fan jarang meninggalkan Gunung Bunga Persik dan lebih banyak menghabiskan waktunya mendidik cucu kesayangannya Qiao Chen hanya bisa memandang Fang An karena jelas tidak pantas untuk anak seusianya menjawab penawaran Lin Fan.
LEGENDAPENDEKAR PETIR Novel Online. Halo Teman - Teman Sekalian ini novel pertama saya semoga banyak dukungan dan menghibur teman2 sekalian terimakasih Di sebuah desa terdapat seorang anak berumur 12 tahun yang sudah tidak mempunyai keinginan untuk hidup setelah milihat orang tua nya tewas di depan mata nya tapi ketika merasa putus asa dia pun bertemu seorang yang menjadikan nya seorang
Gunung Bunga Persik pernah menjadi lokasi berdirinya salah satu sekte aliran lurus terbesar di dunia persilatan tetapi pertempuran besar 50 tahun lalu mengubah Gunung yang dulunya dipenuhi dengan pohon bunga persik menjadi tanah puluhan tahun terakhir, tempat ini terabaikan bahkan berganti nama menjadi Gunung Tengkorak Iblis karena begitu banyaknya jasad yang terkubur di tempat sekian lama tidak berpenghuni, hari ini Gunung tersebut menjadi tempat pertempuran besar lainnya. Terlihat di bawah cakrawala biru, seorang pria paruh baya sedang dikepung oleh puluhan orang lain.“Senior Xiao, serahkan Kitab Dewa Naga Surgawi maka kami akan biarkan kau tetap hidup.”“Senior Pedang Suci jangan keras kepala, anda tidak mungkin menang menghadapi kami semua yang ada di tempat ini.”“Xiao Chen! Kau pikir dengan Kitab Dewa Naga Surgawi bisa bertindak sesukamu? Jika kau tidak menurut maka aku akan menuntut balas atas sekte-sekte yang kau hancurkan!”Satu demi satu orang berusaha membujuk pria paruh baya di hadapan mereka, semua orang sadar meskipun jumlah mereka jauh lebih banyak tetapi setidaknya puluhan orang akan kehilangan nyawa jika pertempuran sungguh terjadi. Sebab itulah tidak ada yang menjadi penyerang pertama karena mengetahui mereka pasti kehilangan nyawa jika paruh baya itu hanya tersenyum tipis mendengarkan semua perkataan tersebut, namanya Xiao Chen yang juga dikenal sebagai Pendekar Pedang Suci. Biarpun sekilas terlihat seperti berusia 50-an tahun dan baru sebagian rambutnya yang memutih tetapi sebenarnya Xiao Chen telah berusia 92 tahun.“Andai aku memiliki sepuluh… tidak, lima tahun lagi saja maka diriku tidak akan kesulitan lolos dari mereka semua.” Batin Xiao Chen saat memeriksa yang hadir di tempat ini adalah pendekar tingkat tinggi dari aliran lurus maupun sesat, tidak sedikit yang merupakan kepala sekte. Berkumpulnya mereka semua adalah karena ingin merebut Kitab Dewa Naga Surgawi, yang merupakan ilmu silat tenaga dalam paling hebat di dunia Chen menghela nafas panjang ketika mengingat semua ini dimulai 70 tahun lalu, dunia persilatan gempar karena kemunculan kembali Empat Kitab Ilmu Tanpa Tanding berserta Tujuh Pusaka Penguasa Dunia. Semua itu menjadi awal sesuatu yang disebut Era banyak manusia yang gugur dalam Era Kekacauan dan di saat bersamaan juga bermunculan bakat-bakat dalam dunia persilatan, orang-orang yang dijuluki sebagai Pahlawan ataupun Penjahat Besar tetapi Xiao Chen bukan salah Chen memejamkan matanya, dirinya memahami bahwa hari ini tidak mungkin bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini. Meskipun semua bisa melihat Xiao Chen memejamkan mata tetapi tidak satupun dari mereka mencoba demi satu kenangan kembali terlintas dipikiran Xiao Chen, dia sebenarnya adalah anak biasa yang berasal dari keluarga sederhana. Suatu hari saat usianya masih 5 tahun desanya diserang oleh para perampok, dirinya ditangkap dan berniat dijual sebagai budak tetapi dirinya berhasil lari ke hutan yang menjadi lokasi pertemuannya dengan seseorang yang mengubah hidupnya. Xiao Chen bertemu seseorang yang menjadi Gurunya dan membawanya masuk ke dunia Chen memiliki bakat yang bagus dalam seni pedang, tetapi sayangnya akibat trauma masa kecil, dirinya enggan belajar bela diri dan memilih untuk menghabiskan waktunya belajar seperti sarjana. Gurunya tidak pernah memaksanya dan membiarkan Xiao Chen bersikap seperti yang dia Xiao Chen berusia 17 tahun, sang Guru meninggal akibat penyakit yang telah lama dideritanya. Saat itulah Xiao Chen menyadari seharusnya dia mempelajari bela diri, namun semua telah terlambat. Lima tahun kemudian Era Kekacauan terjadi dan sekte tempat Xiao Chen bernaung menjadi salah satu yang binasa pada tahun-tahun awal Era tersebut.“Jika dipikir kembali, semua terasa benar-benar aneh…” batin Xiao Chen sambil mengelengkan Chen menjadi satu dari sedikit orang yang berhasil selamat dari kehancuran sektenya, dengan niat membalas dendam Xiao Chen menghabiskan seluruh waktunya untuk mempelajari seni bela diri. Pada akhirnya Xiao Chen tidak pernah mendapatkan sesuatu yang sebenarnya mudah bagi kebanyakan orang seperti cinta, wajah seseorang muncul saat dirinya mengingat itu.“Jika dipikir lagi, aku bahkan tidak pernah mengenggam tangan seorang gadis…” tiba-tiba Xiao Chen merasa ingin meneteskan air mata tetapi dia tidak bisa melakukannya di depan semua pendekar berusia 72 tahun, Xiao Chen merasa dirinya telah menghabiskan hidupnya secara sia-sia, meskipun memiliki pencapaian yang tinggi dalam ilmu pedang setelah berlatih 50 tahun tetapi nyatanya dia tidak bisa membalas pernah Xiao Chen menduga dirinya akan cukup beruntung menemukan Kitab Dewa Naga Surgawi, ketika berlatih sesuai kitab tersebut bukan hanya ilmu tenaga dalamnya meningkat pesat tetapi tubuhnya juga menjadi lebih di dunia persilatan Xiao Chen sudah melihat beberapa jagoan hebat yang memiliki tenaga dalam tinggi mampu tetap terlihat muda, dia tidak menyangka dirinya juga akan bisa merasakan pengalaman yang Chen mengurung diri selama lebih dari sepuluh tahun sebelum muncul kembali di dunia persilatan untuk membalas dendam. Ilmu pedang serta tenaga dalam yang hebat membuatnya terkenal dalam waktu singkat dan mendapatkan julukan Pendekar Pedang Suci, salah satu pendekar ternama di dunia yang bertanya-tanya karena Xiao Chen muncul secara tiba-tiba dan tidak dikenal sebelumnya tetapi memiliki kemampuan yang begitu hebat. Sebab itu banyak yang menyelidikinya dan akhirnya menemukan Xiao Chen memiliki Kitab Dewa Naga itu membawa Xiao Chen ke situasi yang sekarang dia hadapi. Xiao Chen membuka matanya dan menatap semua pendekar di hadapannya dengan dingin.“Hari ini langit dan bumi akan menjadi saksi darah kembali tumpah di Gunung ini…” Xiao Chen kemudian mengeluarkan sebuah buku dari pakaiannya, semua pendekar langsung bereaksi karena menyakini buku tersebut adalah Kitab Dewa Naga Surgawi, “Ini yang kalian inginkan? Ambilah!”Xiao Chen melemparkan buku itu ke langit, belum sempat para pendekar tersebut bereaksi, Xiao Chen menarik pedangnya dan melepaskan sebuah energi pedang yang diarahkan pada buku tersebut.“Tidak!”“Apa kau sudah gila?!”Kitab Dewa Naga Surgawi memang ilmu tenaga dalam terhebat tetapi tetap saja buku yang menyimpan ilmu tersebut terbuat dari kertas biasa. Energi pedang yang berbentuk cahaya biru itu segera menembus buku tersebut, membuatnya hancur menjadi pendekar menarik senjata mereka dan menjadi begitu murka karena tindakan itu sementara Xiao Chen hanya tertawa keras menanggapi mereka.“Kalian menginginkan Kitab Dewa Naga Surgawi? Tidak akan kubiarkan dalam mimpi kalian sekalipun!” Selesai berkata demikian Xiao Chen maju menyerang dengan pedangnya. Berkat tenaga dalam yang besar, Xiao Chen memiliki ilmu meringankan tubuh yang tinggi membuat gerakannya begitu gesit dan lincah. Dalam waktu beberapa tarikan nafas, dirinya sudah tiba diantara para pendekar dan berhasil melepaskan beberapa terjadi begitu cepat, dua orang pendekar tingkat tinggi telah terbunuh oleh pedang Xiao Chen. Padahal dua orang tersebut sempat menahan pedang Xiao Chen hanya saja tusukan pedang tersebut menghancurkan pedang mereka begitu Xiao Chen bukanlah sebuah pedang pusaka, tetapi tenaga dalam yang dialirkan pada pedang tersebut begitu besar membuat pedangnya memiliki daya rusak yang dasyat serta dengan mudah memotong baja seperti memotong pendekar tidak lagi tinggal diam, mereka menyerang pada waktu hampir bersamaan. Pertempuran sengitpun terjadi antara Xiao Chen melawan puluhan pesilat tangguh. Di hadapan begitu banyak musuh, Xiao Chen tidak sedikitpun gentar bahkan dapat bertarung sambil tersenyum lebar tidak peduli tubuhnya mulai dipenuhi tidak berlangsung lama, sekitar lima belas menit berlalu sebelum para pendekar bergerak mundur menjauhi Xiao Chen dan memandangnya sambil merasakan Xiao Chen begitu buruk, dia kehilangan lengan kirinya, seluruh tubuhnya dipenuhi luka tetapi dia masih bisa berdiri setelah kehilangan begitu banyak darah. Nafasnya memang berat, tetapi dirinya terlihat masih bisa membunuh beberapa orang lagi untuk mati bersamanya.“Guruku pernah bilang berhati-hati pada orang tua di dunia persilatan, karena di dunia ini kebanyakan orang mati muda… Hari ini mataku benar-benar terbuka.” Kata seseorang sambil berdecak Chen serta para pendekar yang tersisa memandang ke sumber suara tersebut dan menemukan seorang pemuda yang terlihat berusia 20-an tahun. Mereka semua segera mengenalinya sebagai pendekar muda paling berbakat di generasi ini yang berasal dari salah satu sekte terbesar saat itu melihat sekelilingnya yang kini dipenuhi jasad pendekar tingkat tinggi, dirinya yakin dengan kemampuannya pun sulit untuk melakukan yang diperbuat oleh Xiao Chen.“Jangan salah paham, aku datang kesini karena mendengar Penguasa Pulau Es datang kemari, bukankah kesempatan langka untuk menyaksikan Penguasa Pulau Es?” tanya pemuda tersebut sambil tersenyum wajah para pendekar termasuk Xiao Chen segera berubah, hampir bersamaan dengan selesainya pemuda tersebut bicara, udara disekitar mereka semua terasa lebih Chen memandang ke satu arah dan melihat seorang gadis mendekat dengan cepat dari kejauhan, sekilas gadis tersebut seperti melayang di udara tetapi Xiao Chen mengetahui itu adalah teknik yang bisa dilakukan oleh seseorang yang memiliki tenaga begitu tinggi. Sejauh yang Xiao Chen ketahui, orang yang mampu melakukannya di seluruh dunia persilatan dapat dihitung dengan jari satu gadis itu akhirnya mendarat di hadapan semua orang, mereka dapat melihat wajah gadis itu dengan jelas. Semua berdecak kagum tetapi tidak ada yang berani menatapnya terlalu lama selain pemuda yang merupakan pendekar muda paling berbakat.“Kecantikan Penguasa Pulau Es sungguh sesuai dengan legenda. Hari ini mataku sungguh terbuka.” Pemuda tersebut tertawa lepas dan penuh yang memiliki kecantikan surgawi itu memasang wajah dingin dan tidak berkata apa-apa, selain tiba-tiba mengangkat tarikan nafas berikutnya, tubuh pemuda berbakat itu terlempar beberapa meter sebelum jatuh ke tanah. Tubuhnya membeku dan nafasnya terhenti seketika. Melihat kejadian itu semua pendekar yang tersisa tidak berani menarik nafas, beberapa bahkan segera meninggalkan tempat Chen tertawa kecil, pemuda itu mungkin yang paling berbakat dari generasinya bahkan mampu mempelajari ilmu silat tingkat tinggi milik sektenya. Masalahnya gadis yang terlihat berusia belasan tahun ini sebenarnya seumuran dengan Xiao Ruyue, Penguasa Pulau Es sekaligus satu-satunya jenius bela diri dari Era Kekacauan yang masih hidup sampai hari ini. Bukan hanya menguasai satu dari Empat Kitab Tanpa Tanding tetapi Ruyue juga memiliki satu dari Tujuh Pusaka Penguasa Dunia.“Dalam tiga tarikan nafas, yang masih berada di sini akan tetap tinggal di sini selamanya…” Bing Ruyue berkata pelan, tetapi semua orang bisa perlu tiga tarikan nafas, belum selesai Ruyue berkata lebih dari separuh pendekar yang tersisa segera meninggalkan Gunung tersebut. Xiao Chen kembali tertawa kecil saat hanya tersisa dirinya dan Bing Ruyue.“Nyonya…”“Aku belum menikah.” Bing Ruyue memotong Xiao Chen.“Ehem… Nona…” Xiao Chen sampai tersedak ludahnya sendiri saat Ruyue memotong perkataannya untuk hal yang menurutnya sepele, “Nona Bing, Aku tidak mengetahui alasan kehadiranmu disini tetapi jika yang kau inginkan adalah Kitab Dewa Naga Surgawi, dirimu terlambat.”Bing Ruyue mengelengkan kepala pelan, “Aku hanya ingin membantu orang yang berasal dari generasi yang sama denganku. Kudengar kita berasal dari zaman yang sama, tetapi sepertinya aku terlambat…”Xiao Chen menaikan alisnya, tidak menduga Bing Ruyue berniat datang untuk membantunya tetapi Ruyue benar, dirinya sudah terlambat. Jika bukan karena tenaga dalam miliknya, Xiao Chen sudah lama tewas bahkan pandangannya mulai kabur.“Nona Bing… Terima kasih atas niat baikmu. Jika ada kehidupan berikutnya, aku akan membalas…” Xiao Chen tidak bisa menyelesaikan kata-katanya sebelum muntah darah, tenaga dalamnya tidak bisa menahan lukanya lebih bisa Xiao Chen lakukan hanyalah tersenyum selebar yang dia bisa kepada Bing Ruyue, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Mata Bing Ruyue sedikit melebar ketika menyadari Xiao Chen meninggal dalam posisi berdiri dengan menggunakan pedangnya sebagai Ruyue teringat kata-kata Kakeknya yang sudah hampir dia lupakan, “Hanya pendekar sejati yang meninggal dalam posisi berdiri tegak, tidak peduli jumlah luka yang dia miliki.” Bing Ruyue tidak terlalu mempedulikan kalimat tersebut mengingat kakeknya pun meninggal di atas tempat tidur.“Tidak kusangka aku akan melihat seorang pendekar sejati disini…” Bing Ruyue tersenyum tipis, dia tidak ingat kapan dirinya terakhir tersenyum. Bing Ruyue melepaskan kalung yang digunakannya kemudian melingkarkannya pada leher Xiao Chen.“Kalung ini adalah pusaka Pulau Es, dikatakan pusaka ini memiliki kekuatan mengubah takdir…” Bing Ruyue tidak pernah menemukan rahasia dari kalung ini, pada akhirnya dia merasa ini bisa menjadi bentuk penyesalannya tidak bisa menyelamatkan Xiao Ruyue kemudian menggunakan tenaga dalamnya untuk menciptakan es disekitar tubuh Xiao Chen, membuat jasadnya terkurung dalam peti es. Bing Ruyue menundukan kepalanya sekali sebelum meninggalkan Gunung itu, tanpa menyadari ketika dirinya membalikan badan sesuatu terjadi pada kalung yang dia berikan ke Xiao yang mengubah takdir Xiao Chen dengan cara yang paling tidak terbayangkan.
NovelWiro Sableng (PDF Download) Legenda Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Wiro Sableng atau Pendekar 212 adalah tokoh fiksi serial novel yang ditulis oleh Bastian Titto. Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang terkenal di dunia persilatan dengan nama Sinto Gendeng.
Shiban tersenyum lebar pada para petinggi pasukannya, “Aku tau kalian khawatir akan bertemu manusia daratan rendah itu lagi bukan?”Para petinggi pasukan Shiban menelan ludah, menahan diri untuk tidak memalingkan wajah. Mereka semua masih belum melupakan teror yang diberikan pemuda dari daratan rendah bahkan Shiban tidak pernah lagi sama sejak bertemu pemuda tersebut.“Sebagian manusia daratan rendah memang menguasai ilmu aneh yang membuat mereka bisa menjadi sekuat diriku dan para raja lainnya namun aku yakin hanya ada satu orang diantara mereka yang memiliki kekuatan mengerikan itu.”Penjelasan Shiban tidak membuat para petingginya merasa lebih baik.“Andaikan kita memang bertemu dengannya lagi, tidak masalah. Di antara pasukan kita terdapat lebih dari seratus anggota suku Naga Biru bukan? Kekuatan mereka juga berbeda dengan suku Naga Biru di pasukan sebelumnya. Setidaknya dua puluh dari mereka lebih kuat dariku.”Para petinggi pasukan menahan nafas, mereka sebenarnya masih bertanya-tanya ramuan apa yang diberikan Dewi Kematian Tanha pada anggota sukunya sampai mereka semua berubah menjadi monster.“Selama aku bekerja sama dengan dua puluh anggota suku Naga Biru, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Manusia daratan rendah itupun tidak akan berdaya.” Shiban mengakhiri pernyataannya dengan tawa lantang, berusaha menutupi sedikit keraguan yang menyusup di hatinya.**Xuehua bersama Wang Chong, Lengxue dan Guan Ping serta Chi Yue berdiri di atas tembok pertahanan terdepan Benteng Api Xuehua mematung saat melihat lautan manusia gunung yang sedang membangun perkemahan dan dia bukan satu-satunya yang bereaksi waktu cukup lama sebelum akhirnya Xuehua bisa mengucapkan isi pikirannya.“Bagaimana bisa ada begitu banyak manusia gunung?”Tidak ada yang menjawab pertanyaan Xuehua karena mereka juga menanyakan hal yang sama. Hanya Chi Yue yang masih bersikap tenang bahkan tersenyum melihat lautan manusia gunung di hadapannya.“Tiga… Tidak, setidaknya ada lima puluh ribu manusia gunung… Bagaimana…” Xuehua terbata-bata.“Tuan Putri, jumlah mereka lebih dari lima puluh ribu…” Wang Chong berkomentar.“Kolonel Wang, kalau bukan lima puluh ribu, menurutmu berapa jumlah manusia gunung yang ada di hadapan kita?”“Tuan Putri, aku tidak yakin…” Wang Chong belum pernah melihat begitu banyak orang berkumpul pada satu tempat yang sama, “Mungkin tujuh puluh ribu?”Chi Yue tertawa kecil namun cukup jelas untuk didengar yang lain, pandangan Xuehua dan lainnya mengarah padanya.“Berhenti menolak kenyataan, itu tidak akan membuat situasi menjadi lebih baik.” Chi Yue menggeleng pelan, “Setidaknya ada dua ratus ribu manusia gunung di hadapan kita, tapi bisa jadi lebih dari itu, dua ratus dua puluh ribu mungkin tepatnya.”“Tidak mungkin! Dua ratus ribu itu jumlah seluruh pasukan Kekaisaran Han!” Guan Ping yang pertama Yue mengangkat bahunya, “Kalian boleh menolak untuk percaya, tapi…” Chi Yue memandang ke arah manusia gunung, “Bukankah sekarang terjawab, alasan salah satu dari tiga titik pertahanan berhasil ditembus. Mereka jelas tidak akan mudah dihadapi.”Chi Yue cukup yakin dengan hasil tebakannya karena dia sudah pernah melihat pasukan sebesar ini bahkan lebih besar jumlahnya.“Sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, manusia gunung berbeda dengan kalian. Mereka adalah bangsa pejuang. Remaja, perempuan serta yang berusia senja pun memiliki kemampuan bertarung dan bisa menjadi bagian dari pasukan…”Xuehua membuka mulutnya beberapa kali namun tidak ada kata-kata yang keluar, dia menatap pasukan manusia gunung dan mengepalkan tangannya keras. Tidak peduli perhitungan Chi Yue benar atau meleset, separuh dari jumlah yang mereka lihat sekarang pun mampu meratakan Benteng Api Luhur. “Tidak perlu berkecil hati, pasukan yang ada di hadapan kita saat ini jelas salah satu pasukan terbesar yang dimiliki manusia gunung. Kemenangan dari pertarungan ini akan menjadi pukulan keras bagi manusia gunung.” Chi Yue menambahkan.“Kemenangan? Apakah kita memiliki peluang untuk menang?” Xuehua tersenyum Yue menoleh, dia menemukan Wang Chong, Lengxue dan Guan Ping sedang berusaha menenangkan Benteng Api Luhur seketika kehilangan semangat tempur saat mengetahui jumlah musuh, tidak satupun dari mereka yang memiliki keinginan tinggal lebih darah besi serta para pendekar pun sudah bersiap-siap untuk mengemas barang, mereka tidak ingin terlibat dalam pertarungan yang sama sekali tidak memiliki peluang untuk bertahan hidup.“Ini lebih buruk dari bunuh diri-!”“Aku tidak takut mati, tapi tidak bersedia mati konyol-!”“Lupakan saja, ini mustahil untuk dilakukan.”Tidak peduli usaha Wang Chong dan lainnya, keputusan para prajurit untuk tidak bertarung seolah sudah bulat.“Ketakutan yang kalian rasakan itu manusiawi. Lagipula itulah yang manusia gunung ingin kalian rasakan dengan tidak langsung menyerang, memberikan kalian kesempatan untuk lari.” Chi Yue menyeringai melihat sikap pasukan di sekitarnya.“Saudari Chi, jangan memperburuk situasi-!” Xuehua Yue justru tertawa, “Tuan Putri, mereka terlalu takut untuk menyadari bahwa lari pun adalah perbuatan yang sia-sia. Jika mereka berpikir tidak ada peluang hidup bertarung di sini, maka mereka hanya akan menemukan keputus asaan dan rasa takut yang panjang sebelum akhirnya kehilangan nyawa.”Pernyataan Chi Yue berhasil membuatnya menjadi pusat perhatian, semua pasukan menghentikan kegiatan dan memperhatikannya.“Coba kalian pikir, salah satu titik sudah berhasil dibobol, pasukan yang sebesar ini atau bahkan lebih besar sudah ada di belakang kita.” Chi Yue menunjuk ke arah berlawanan dengan manusia gunung, “Kalau kalian membiarkan mereka menembus titik ini juga, maka pasukan yang sudah di dalam akan bekerja sama dengan pasukan di hadapan kita untuk menjepit kalian di tengah-tengah.”Ekspresi setiap prajurit berubah menjadi lebih pucat, mulai memahami maksud Chi Yue.“Ya, kalian bisa hidup selama beberapa hari lebih lama, tapi setiap detik hidup kalian akan dipenuhi ketakutan dan kalau cukup beruntung bisa kembali ke sisi orang terdekat, kalian akan menyaksikan betapa mereka ketakutan bahkan lebih buruk, menyaksikan mereka mati di hadapanmu…”Semua prajurit menahan nafas, mereka bisa membayangkan dengan jelas di kepala mereka kejadian yang Chi Yue sampaikan.“Saat itulah penyesalan akan muncul, ketika itulah kalian berpikir, ah seharusnya aku bertempur hari itu. Membunuh beberapa manusia gunung bersamaku, memberikan peluang hidup pada orang-orang terdekatku daripada berjuang sendiri di sini…”Para prajurit saling berpandangan, sebelum Chi Yue mengatakannya, mereka sudah bisa membayangkan penyesalan itu.“Sekarang pilihan ada di tangan kalian.” Chi Yue melipat tangan di depan menatap Chi Yue dengan mulut terbuka lebar, tidak menduga Chi Yue bisa memotivasi pasukan dengan cara begitu Yue mengedipkan mata ke arah Xuehua lalu berbisik pelan, “Sudah kubilang, aku pernah menjadi putri sepertimu.”
Setiaporang punya selera. nah, kalo dari sudut pandang saya, novel yang membuat saya tertarik bergenre action, fiction, Drama, mystery, comedy, yang dibumbu bumbui romance dan juga main character yang unik / cerdas. Legenda pendekar naga, karya Shujinkouron. Bisa baca di platform wattpad, mangatoon, Karyakarsa. 2 . Detektif konyol, karya
Legenda Pendekar Naga– Xiao Chen yang dijuluki pendekar pedangsuci menghabiskan lebih dari separuh hidupnya untuk membalas dendam namun pada akhirnya dia dikepung oleh puluhan pendekar berbagai aliran karena kitab dewa naga surgawi yang berada ditangannya. ketika menghembuskan nafas terakhirnya, Xiao Chen berpikir perjalanannya telah selesai namun ternyata dia menemukan dirinya kembali ke masa lalu, Legenda Pendekar Naga, saat dia masih berusia 5 tahun. mendapatkan kesempatan kehidupan kedua, kali ini Xiao Chen tidak akan membiarkan sejarah kelam terulan, dia akan menghentikan semua hal yang menjadi penyesalannya di kehidupan sebelumnya. kali ini sebagai seseorang yang akan dijuluki sebagai legenda Pendekar Naga. Tentang Novel Legenda Pendekar Naga ingin tahu bagaimana kisa selanjutnya. Judul Legenda Pendekar NagaPenerbit Noveltoon or MangatoonPenulis ShujinkouronGenre RomantisNovel lainnya – Cara Membaca Novel Legenda Pendekar Naga Full Episode Bagaimana kisah Xiao Chen untuk menjadi seorang Legenda Pendekar Naga? Kalian penasaran? Jika iya silakan install aplikasi yang bernama Noveltoon atau Mangatoon. Lalu buka aplikasinya dan cari di kolom pencarian dengan judul Legenda Pendekar Naga atau nama penulisnya yaitu Shujinkouron. Tag mangatoon, novel, novelremaja, novelromantis, noveltoon
GaxYA5. e76o3urtwg.pages.dev/133e76o3urtwg.pages.dev/412e76o3urtwg.pages.dev/33e76o3urtwg.pages.dev/28e76o3urtwg.pages.dev/239e76o3urtwg.pages.dev/116e76o3urtwg.pages.dev/335e76o3urtwg.pages.dev/454
legenda pendekar naga novel