CaraMembaca Peta Berikut ini adalah cara yang dapat Anda lakukan
Unduh PDF Unduh PDF Jika GPS Anda rusak padahal Anda harus tahu cara bepergian dari titik A menuju titik B tanpa tersesat, tidak perlu mengaku kalah dengan bertanya arah kepada orang. Gunakan saja peta Anda yang dapat dipercaya. Tahu cara membaca peta merupakan keahlian praktis yang harus dimiliki semua orang, baik untuk mendaki Swiss Alps atau merencanakan perjalanan melintasi negara. Tidak seperti anggapan orang-orang, membaca peta tidaklah sulit. Setelah Anda memahami arti penanda penting seperti skala, garis lintang dan bujur, dan garis topografi, Anda dapat bepergian ke mana saja dengan perhitungan mudah. 1 Pilih model peta yang tepat. Terdapat berbagai jenis peta untuk berbagai penggunaan. Sebelum menggunakan peta untuk membantu Anda menemukan jalan, pastikan peta tersebut sesuai dengan jenis perjalanan yang Anda lakukan.[1] Contohnya, ada peta jalan untuk membantu pengemudi menavigasi jalan pintas dan jalan raya antarnegara-bagian, peta topografi untuk memandu turis yang berkemah tentang cara menuju situs perkemahan dan area penginapan, dan bahkan ada peta turis untuk menyoroti lokasi terkenal untuk para pelancong. Peta dapat ditemukan di mana saja, dari SPBU, pusat pengunjung hingga restoran dan tempat wisata populer. 2 Periksa orientasi peta. Buka dan periksa peta untuk memastikan bahwa Anda mempelajarinya dari perspektif yang tepat. Sebagian besar peta dilengkapi dengan “logo kompas” di salah satu sudut yang menunjukkan arah yang diindikasikan oleh berbagai penanda. Kecuali dikatakan sebaliknya, bagian atas peta biasanya merupakan arah utara.[2] Utara dianggap sebagai arah “netral” dan menjadi rujukan untuk arah lainnya. Arah netral ini dapat juga digunakan untuk membantu pelancong menentukan posisi mereka. 3 Pelajari legenda juga disebut Kunci Peta untuk memahami peta. Selain logo kompas, banyak peta juga dilengkapi legenda atau diagram yang menjelaskan metode ilmiah yang digunakan untuk menggambar peta dan mencantumkan arti simbol-simbol penting. Mengenali legenda sangat penting agar Anda dapat memahami informasi di dalam peta.[3] Anda dapat menemukan simbol untuk jalan raya, garis batas kota dan lokasi terkenal, serta kode warna untuk bentang alam seperti gunung, hutan dan perairan.[4] Simbol-simbol tersebut dirancang agar pelancong tahu cara mengartikan dan menjelajahi lingkungan sekitar mereka dengan aman. 4 Perhatikan garis lintang dan garis bujur. Garis bujur adalah koordinat geografis yang menentukan posisi barat dan timur suatu titik pada permukaan Bumi, sejajar dengan Meridian Utama. Meridian Geografis garis “Membujur” ditarik secara vertikal dari Kutub Utara ke Kutub Selatan atau sebaliknya, selatan ke utara. Garis lintang ditarik secara horizontal, sejajar dengan garis khatulistiwa garis yang melingkari Bumi dan menunjukkan jarak utara atau selatan dari garis khatulistiwa. Angka pada sisi samping dan atas atau bawah peta menunjukkan derajat garis bujur dan lintang. Setiap derajat sama dengan 60 “menit” yang menunjukkan bagian dari jarak, bukan waktu tempuh dan 1 mil laut sekitar m.[5] Garis khatulistiwa dan Meridian Utama dipilih sebagai titik rujukan karena terletak kurang lebih di tengah-tengah Bumi. Jika Anda hanya melakukan perjalanan ke kota tetangga, garis bujur dan lintang tidak diperlukan. Namun, untuk perjalanan jarak jauh, garis bujur dan lintang sangat penting untuk menentukan koordinat posisi Anda. 5 Perhatikan skala. Skala peta menunjukkan rasio jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya. Dengan begitu, Anda tahu jarak yang harus ditempuh. Skala akan berbeda pada setiap peta, namun biasanya ditulis sebagai rasio angka seperti “1 Rasio ini berarti 1 satuan jarak di peta sama dengan satuan jarak sesungguhnya.[6] Anda biasanya dapat menemukan skala pada bagian bawah atau di salah satu sisi peta. Skala disesuaikan tergantung pada model peta yang Anda gunakan. Misalnya, peta penjelajah digunakan untuk pendakian, bersepeda, kayaking, dan aktivitas jarak dekat yang lainnya menggunakan skala 1 sementara peta mengemudi akan menggunakan skala sekitar 1 Pada peta perjalanan dengan skala 1 misalnya, 1 cm pada peta sama dengan km. Iklan 1 Cari tahu posisi Anda. Jika Anda sedang berada di jalan, cara termudah untuk melakukan ini adalah dengan mengamati papan jalan di sekitar atau penanda jalan raya dan merujuk pada peta. Jika Anda tersesat di suatu tempat yang tidak dapat Anda kenali, coba cocokkan hal yang Anda lihat dengan hal yang ada di peta. Dari sini, tandai posisi Anda agar dapat menuju ke arah yang benar.[8] Beberapa hal umum yang dapat membantu mengidentifikasi lokasi meliputi bentang alam yang mencolok, seperti sungai atau gunung. Salah satu trik berguna dalam menentukan lokasi adalah menemukan dua penanda dalam jarak pandang misalnya, menara air dan kota kecil kemudian gambar garis lurus di antara keduanya. Titik perpotongan dari garis tersebut merupakan lokasi kasar Anda, dengan perbedaan satu atau dua km.[9] 2 Pastikan peta sesuai dengan kompas Anda opsional. Jika Anda menggunakan kompas sebagai alat bantu navigasi, sangat penting untuk mengalibrasi kompas sehingga arahnya sesuai dengan lingkungan di sekitar Anda, dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan adanya daya tarik magnet jika terdapat ketidaknormalan, biasanya akan tertulis di legenda. Langkah ini terkadang disebut sebagai “deklinasi”. Akan lebih mudah mengetahui arah tujuan jika Anda hanya perlu menengokkan kepala.[10] Sebaiknya pasang kompas di kendaraan atau tas setiap kali Anda melakukan ekspedisi karena kemungkinan tersesat cukup besar. Zaman sekarang, kebanyakan ponsel memiliki aplikasi kompas yang luar biasa akurat dan tidak perlu terhubung dengan internet agar dapat berfungsi.[11] 3 Tentukan tujuan Anda. Lingkari tempat tujuan Anda di peta dan lihat seberapa jauh jarak antara titik mulai dan tujuan. Setelah melakukan ini, Anda dapat menghitung jarak sebenarnya dan mencari tahu jalan mana yang dapat ditempuh agar tiba di tujuan dalam waktu sesingkat mungkin. Menskalakan jarak akan membantu Anda melacak pergerakan dengan lebih akurat. 4 Rencanakan perjalanan Anda. Dari sini, Anda hanya perlu memilih jalan atau jalur yang ingin Anda tempuh untuk tiba di Titik B dari Titik A. Perhatikan bahwa jarak terdekat antara kedua titik berupa garis lurus. Oleh karena itu, biasanya paling baik mengikuti rute langsung dengan paling sedikit cabang atau jalan memutar.[12] Ingat, sistem antarnegara-bagian biasanya diatur dari kanan ke kiri dan selatan ke utara, sementara jalan kota diatur dalam pola kisi-kisi agar navigasi lebih efisien.[13] Salah satu kelemahan peta manual adalah tidak dapat memberi peringatan jika ada penutupan jalan, pekerjaan konstruksi, perubahan nama dan potensi gangguan lainnya. 5 Ikuti rute yang dipilih menuju tujuan. Setelah merencanakan semua detail, Anda dapat fokus pada perjalanan. Melaju dengan percaya diri dan awasi kilometernya, lihat peta sesering mungkin. Hati-hati untuk tidak menyimpang dari jalur kecuali Anda sudah mempersiapkan rute berbeda sebelumnya. Jalur yang Anda tempuh sebagian besar bergantung pada pilihan Anda. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memadatkan jalur agar tiba di tujuan tepat waktu, sementara orang lain mungkin bepergian tanpa buru-buru dan ingin berhenti di beberapa tempat untuk melihat-melihat. Jika Anda bepergian bersama orang lain, tugaskan navigasi kepada satu orang agar tidak ada pertengkaran atau kebingungan dalam mengartikan peta. 6 Buat titik pemeriksaan agar Anda tidak tersesat. Saat Anda melaju, pantau kemajuan menggunakan pensil atau peralatan menulis lainnya. Gambarlah titik, bintang atau simbol apa pun saat Anda tiba di lokasi terkenal. Dengan begitu, Anda dapat merujuk titik pemeriksaan terakhir yang Anda lewati jika harus berputar balik. Setiap kali Anda berhenti, catat seberapa jauh jarak yang telah Anda tempuh dan hitung jumlah jarak yang masih harus Anda tempuh. Iklan Pastikan Anda menyimpan peta di tempat yang mudah diakses kapan saja. Melaminasi peta daerah pedalaman dapat membantu melindunginya dari angin, hujan dan salju. Perbarui koleksi peta Anda setiap beberapa tahun sekali agar mendapat informasi terbaru mengenai berbagai daerah yang terus berubah dan berkembang. Bawa peta daerah yang lengkap sebelum Anda memulai perjalanan. Salah satu peta tersebut berisi nama dan konfigurasi sistem antarnegara-bagian dan semua jalan raya utama, dapat berguna jika navigasi GPS mati. Anda juga dapat menggunakan kompas untuk menavigasi arah. Iklan Peringatan Hindari merobek, menodai atau menaruh peta sembarangan. Tanpa peta, Anda akan dalam masalah besar! Berusahalah agar tetap berada di jalan dan jalur yang ditandai. Mencari jalan pintas atau berjalan lurus di hamparan terbuka memang menggoda, namun, semakin jauh Anda berkelana di wilayah yang tidak dipetakan, semakin sulit untuk menemukan kembali jalur Anda. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Peta Pulpen atau pensil Kompas opsional Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Daftarsuar Indonesia merupakan buku dimana kita dapat mengetahui segala sesuatu tentangf sebuah suar yang terdapat di kepulauan Indonesia. Daftar suar Indonesia terbagi dalam kolom-kolom sebagai berikut : 1. Kolom 1 : Nomor suar 2. Kolom 2 : Nama suar 3. Kolom 3 : Posisi suar dinyatakan dalam lintang dan bujur 4. Kolom 4 : Jumlah penyinaran
Unduh PDF Unduh PDF Bujur dan lintang merupakan ukuran lokasi pada globe. Jika mengetahui cara membaca bujur dan lintang pada peta, Anda bisa menentukan koordinat geografis segala titik di peta. Walaupun peta daring akan memudahkan Anda menentukan bujur dan lintang hanya dalam sekali klik, terkadang mengerjakannya di atas kertas dapat membantu. Untuk dapat membaca bujur dan lintang dengan benar pertama-tama pahami konsep di balik pengukuran ini. Setelah memahami dasar-dasarnya, pelajari cara mengidentifikasi bujur dan lintang pada peta dan menentukan titik persis suatu lokasi di bumi. 1Kenali konsep lintang dengan baik. Lintang merupakan garis khayal yang menentukan jarak suatu lokasi di utara atau selatan garis ekuator, yaitu garis horizontal imajiner di sekeliling titik tengah bumi di antara kedua kutub. Bumi dibagi menjadi 180 garis lintang di kedua sisi ekuator, yang dinamakan paralel. Paralel ini memanjang horizontal mengelilingi bumi sejajar dengan ekuator. Separuh dari 180 garis ini berada di utara ekuator, sedangkan sisa separuhnya berada di selatan. [1] 2 Pelajari definisi bujur. Bujur merupakan garis khayal yang menentukan jarak suatu lokasi di timur atau barat garis meridian utama, yaitu garis imajiner vertikal yang memanjang di tengah globe dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Garis bujur adalah rangkaian garis vertikal dari Kutub Utara ke Kutub Selatan, yang juga disebut meridian karena setiap tempat yang disentuh meridian yang sama memiliki tengah hari di saat yang sama. Ada 360 meridian di kedua sisi meridian utama; separuhnya berada di timur meridian utama, dan sisa separuhnya di barat meridian utama.[2] Meridian di sisi seberang bumi dari meridian utama bernama antimeridian.[3] 3 Periksa unit pengukuran yang digunakan untuk bujur dan lintang. Satuan untuk bujur dan lintang biasanya berupa derajat °, menit ′, atau detik ″. Seluruh jarak dari satu paralel ke paralel lainnya adalah 1°. Untuk menghasilkan pengukuran yang lebih akurat, setiap derajat dapat dibagi lebih lanjut menjadi 60 menit, dan setiap menit bisa dibagi menjadi 60 detik untuk total detik per derajat.[4] Bujur dan lintang diukur dalam derajat alih-alih unit pengukuran absolut misalnya kilometer atau mil karena bumi berbentuk bola. Walaupun jarak antara derajat lintang selalu konstan 111,112 km atau 60 mil laut, bentuk bumi menyebabkan jarak antara derajat bujur berkurang ketika semakin dekat kutub. [5] 4 Ukur bujur dan lintang relatif terhadap titik 0. Ketika mengukur lintang di kedua arah, ekuator merupakan titik awal, alias lintang 0°. Serupa dengannya, meridian utama adalah titik awal bujur, alias bujur 0°. Setiap pengukuran bujur dan lintang diekspresikan sesuai jaraknya dari titik awal untuk kedua arah. [6] Sebagai contoh, Kutub Utara 90° LU, yang berarti berada pada 90° di utara ekuator. Antimeridian adalah 180° dari barat maupun timur meridian utama. Sfinks Agung Giza di Mesir berada di 29°58′31″LU, 31°8′15″BT. Artinya, bangunan bersejarah ini berada 30° di utara ekuator, dan sekitar 31° di timur meridian utama. Iklan 1Temukan peta dengan garis bujur dan lintang. Tidak semua peta mencantumkan garis bujur dan lintang. Kemungkinan besar Anda menemukannya pada peta area besar, misalnya atlas, atau pada peta kecil yang dirancang untuk menampilkan medan dengan teramat akurat, misalnya peta topografis. Jika Anda berada di AS, Anda bisa menemukan peta topografis yang terperinci untuk sebagian besar wilayah melalui US Geological Survey. 2Tentukan titik lokasi yang ingin diketahui. Lihat peta dan temukan area atau fitur yang ingin diketahui koordinatnya. Tandai titik tersebut memakai pensil atau pin kecil. 3 Temukan penanda bujur dan lintang. Lintang digambarkan dalam peta berupa rangkaian garis horizontal berjarak sama yang memanjang dari satu sisi peta ke sisi seberangnya, sementara bujur ditampilkan sebagai rangkaian garis vertikal berjarak sama yang memanjang dari atas ke bawah. Carilah angka di sepanjang pinggiran peta untuk mengetahui koordinat setiap garis. Angka-angka ini disebut dengan “graticule”.[7] Graticule lintang ditandai di sepanjang pinggiran barat dan timur peta. Graticule bujur ditandai di sepanjang pinggiran utara dan selatan peta. Bergantung pada skala peta, graticule dapat ditulis sebagai pecahan derajat alih-alih derajat penuh. Sebagai contoh, kemungkinan ada tanda Graticule di setiap menit dalam derajat alih-alih pada setiap derajat misalnya, 32°0′, 32°1′, dan seterusnya. Peta juga memberi tahu bahwa letak bujur dan lintang tertera adalah relatif terhadap masing-masing meridian utama dan ekuator misalnya, Utara atau Selatan, Timur atau Barat. Usahakan tidak tertukar antara garis bujur dan lintang dengan garis UTM, jenis sistem koordinat lain yang lazim ditemukan di peta. Angka UTM biasanya ditulis dengan teks kecil dan tanpa simbol derajat di sepanjang pinggiran peta, dan garis kisi UTM dapat ditulis memakai warna berbeda dari garis bujur dan lintang. 4Gunakan penggaris untuk menandai lintang titik yang diukur. Ambil penggaris dan pensil, dan buat garis horizontal dari titik ke pinggiran timur atau barat peta, yang jaraknya paling dekat. Pastikan garis yang dibuat sejajar dengan garis lintang terdekat pada peta. 5Gambarkan garis lainnya untuk membuat garis bujur titik. Awali dari titik yang sama, dan pakai penggaris serta pensil untuk menggambar garis vertikal lurus ke pinggiran utara atau selatan peta, yang jaraknya paling dekat. Pastikan garis sejajar dengan garis bujur terdekat. 6 Perkirakan bujur dan lintang titik memakai graticule. Bergantung pada skala peta, Anda bisa mengestimasi koordinat titik sampai ke satuan detik. Lihat titik perpotongan garis bujur dan lintang dengan garis koordinat di pinggiran peta, dan perkirakan koordinat titik yang dicari sesuai posisinya relatif terhadap graticule terdekat. Apabila peta menampilkan detik, temukan detik terdekat pada skala di pinggiran peta yang berpotongan dengan garis bujur dan lintang. Sebagai contoh, jika garis lintang Anda jatuh pada 5″ di atas garis 32°20′LU, lintang titik Anda kurang lebih adalah 32°20′5″LU. Apabila peta menunjukkan menit alih-alih detik, artinya Anda bisa memperkirakan lintang atau bujur dalam 6 detik dengan membagi jarak antara setiap graticule menjadi 1/10. Apabila garis jatuh pada 2/10 di kiri garis 120°14′BT, artinya bujur titik Anda kira-kira 120°14′12″BT. 7Gabungkan hasil pengukuran untuk menentukan koordinat. Koordinat geografis adalah tempat bujur dan lintang berpotongan pada satu titik. Lihatlah angka untuk bujur dan lintang yang diperoleh, dan satukan misalnya, 32°20′5″LU, 120°14′12″BT.[8] Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Garena menambahkan peta baru Nexterra dalam rangka merayakan ulang tahun kelima Free Fire. Sesuai dengan kalender yang dibagikan Garena, peta Nexterra akan ditambahkan ke Free Fire pada 20 Agustus. Berikut ini lokasi berbeda yang akan tersedia di peta baru: 1. Intellect Center.
- Di dalam peta, terdapat simbol-simbol, salah satunya adalah simbol warna. Simbol warna pada peta digunakan untuk membuat pembaca lebih mudah dalam membaca dan memahami peta, Adjarian. Suatu warna di dalam peta digunakan sebagai lambang dari suatu hal. Misalnya, warna biru biasanya digunakan untuk menggambarkan wilayah perairan seperti laut. Baca Juga 4 Macam Simbol pada Peta Simbol Titik, Simbol Garis, Simbol Warna, dan Simbol Area Sementara itu, ada pula warna hitam pada simbol berbentuk segitiga berarti melambangkan gunung yang sudah tidak aktif. Nah, jika segitiga tersebut berwarna merah, maka menyatakan gunung yang masih aktif. Segitiga sendiri merupakan simbol titik yang menyatakan gunung. Selanjutnya kita akan mengenal macam-macam simbol warna yang ada pada peta. Simak, yuk! "Simbol warna membuat kita lebih mudah saat membaca dan memaknai peta."
DiTerjemahkan di iPhone, terjemahkan teks, suara, dan percakapan di antara bahasa. Unduh bahasa tertentu untuk penerjemahan offline. Membaca buku; Mendengarkan buku audio; Mengatur target bacaan; Mengelola buku; Membaca PDF; Kalkulator; Menggunakan Peta di Mac Anda untuk mendapatkan petunjuk arah; Mengikuti tur. Melihat-lihat jalan;
- Istilah peta berasal dari bahasa Yunani, mappa yang artinya taplak atau kain penutup meja. Peta ditampilkan dalam berbagai cara, mulai dari konvensional yang dicetak hingg peta digital yang ada di layar komputer. Peta merupakan representasi dari dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Peta memiliki unsur, salah satunya simbol. Dilansir dari buku Kartografi 2019 oleh Westi Utami, simbol pada peta digunakan untuk menggantikankeadaan sebenarnya pada suatu area. Simbol peta terbagi menjadi empat, yaitu SImbol titik, digunakan menyatakan temat atau aea semoit. Contohnya simbol segitiga untuk gunung, simbol pesawat untuk bandar udara, simbol sendok garpu menggambarkan rumah makan, dan sebagainya. Simbol area atau ilayah, untuk menyatakan sebuah tempat atau area yang luas. Seperti hutan, sawah, padang pasir, perkebunan, dan lainnya. Simbol garis, menyatakan area memanjang, seperti jalan raya, jaur kereta api, sungai, dan masih banyak lainnya. Simbol warna, digunakan untuk mewakili kenampakan permukaan bumi. Fungsinya supaya peta terlihat lebih menarik dan mudah untuk dibaca. Contohnya warna hitam pada simbol segitiga artinta gunung tidak aktif. Baca juga Informasi Letak Geografis dari Peta Warna-warna pada peta Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, terdapat enam warna yang digunakan dalam peta. Berikut macam-macam simbol warna pada peta Warna hitam Warna hitam digunakan untuk menggambarkan batas kota dan administrasi. Biasanya untuk kota menggunakan simbol titik berwarna hitam dan batas administrasi menggunakan simbol garis hitam. Warna putih Warna putih digunakan untuk menggambarkan daerah yang bersalju. Contohnya puncak gunung bersalju, dan lain-lain. Warna ini jarang digunakan dalam peta Indonesia, karena tidak memiliki musim salju. Warna hijau Warna hijau digunakan untuk menggambarkan dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 200 meter. Warna ini juga sering digunakan untuk melambangkan vegetasi atau tumbuhan, seperti perkebunan, sawah, dan lain-lain. Warna biru Warna biru digunakan untuk menggambarkan daerah perairan, seperti selat, danau, laut, sungai, dan lain-lain. Warna biru muda digunakan untuk menggambarkan perairan dangkal dan biru tua untuk daerah perairan dalam. Baca juga Peta Topografi Pengertian, Cara Membaca, dan Manfaatnya Warna kuning Warna kuning digunakan untuk menggambarkan daerah dengan ketinggian 500 meter hingga meter di atas permukaan laut. Contohnya dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan rendah. Warna merah Warna merah digunakan untuk menggambarkan area atau daerah yang masih aktif, seperti jalan raya, gunung, ibu kota, dan lain-lain. Contohnya ibu kota yang aktif digambarkan denga simbol titik berwarna merah. Warna cokelat Warna cokelat digunakan untuk menggambarkan daerah pegunungan. Warna cokelat tua untuk daerah pegunungan yang tinggi dan cokelat muda untuk daerah pegunungan yang rendah. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Perempuanyang tahu cara membaca peta, biasanya terlihat tomboi. Begitu ungkap dr. Aisyah Dahlan dalam salah satu seminarnya di kanal YouTube-nya. Bukan saya yang bilang, ya. Jujurly, menyetir itu bukan masalah bagi saya. Asal saya sudah tahu tujuan yang akan saya tempuh. Semua akan lancar tanpa harus membuka GPS dan sibuk mengingat cara membaca peta. Namun, jika lokasi tujuan masih harus mencari-cari, maaf sepuluh ribu maaf, saya angkat tangan.
Skala merupakan perbandingan ukuran objek pada gambar dengan objek sesungguhnya. Kita akan sering menemui skala pada saat menggambar atau membaca peta. Jika kita perhatikan, pada pembuatan peta selalu mencantumkan skala. Fungsi skala pada peta adalah untuk mengetahui jarak wilayah yang sesungguhnya. Peta dibuat dengan skala pengecilan. Yang artinya, luas wilayah yang sesungguhnya diperkecil dan dituangkan ke dalam peta. Macam-macam Skala pada Peta Pada peta, sering digunaan beberapa jenis skala. Yang seing dicantumkan adalah skala numerik, skala grafis dan skala verbal. Kita akan membahas mengenai tiga jenis skala pada peta berikut ini 1. Skala Angka atau Skala Numerik Skala angka atau disebut juga skala numerik merupakan perbandingan jarak yang dinyatakan dengan perbandingan angka. Contoh skala angak adalah 1 1 1 1 Kita banyak menemui penggunaan skala angka ini pada buku Atlas atau peta. Skala ini banyak digunakan di Indonesia. 2. Skala Garis atau Skala Grafis Jenis skala kedua adalah skala garis atau grafis. Skala garis dibuat dengan menggambar sebuah garis atau batang sebagai perbandingan jarak pada peta. Jenis skala ini juga banyak diterapkan pada pembuatan peta. 3. Skala Verbal Jenis skala ketiga adalah skala verbal. Dari namanya, maka skala verbal dinyatakan dengan sebuah kata-kata atau kalimat. Misalnya 1cm=100km. Bagaimana Cara Membaca Skala Peta? Dari ketiga jenis skala pada peta tersebut, pembacaan skalanya tidaklah sulit. Nah, pertanyaannya.., bagaimana cara membaca skala-skala tersebut pada sebuah peta? Agar tidak gagal paham, mari kita simak pembahasan berikut ini. Cara Membaca Skala Angka pada Peta Contoh 1 Pada gambar peta Daerah Istimewa Yogyakarta tertera skala 1 1 banding Artinya adalah stiap 1cm jarak yang ada pada peta sama dengan jarak pada wilayah sesungguhnya. Jarak Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul pada peta jika diukur dengan menggunakan mistar adalah 6,25cm. Hal ini berarti jarak sesungguhnya adalah 6,25 x = atau 20km. Contoh 2 Pada peta Provinsi Jawa Tengah tertulis skala 1 1 banding Artinya adalah setiap 1cm jarak di peta, sama dengan jarak sebenarnya. Jarak Kota Tegal dengan Kota Pekalongan di peta Provinsi Jawa Tengah berjarak 5cm. Maka artinya jarak sesungguhnya antara kedua kota tersebut adalah 5 x = atau 100 kilometer. Cara Membaca Skala Garis pada Peta Contoh Masih sama dengan contoh sebelumnya, peta Daerah Istimewa Yogyakarta tertera skala 1 Jarak antara Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul jika diukur menggunakan skala garis akan didapat 4 garis. Satu garis menunjukkan jarak 5km. Dua garis menunjukkan jarak 10km. Jika 4 garis, maka jaraknya adalah 20km. ContohBagaimana membaca skala garis atau mengubahnya menjadi skala angka?Caranya cukup mudah. Yaitu dengan cara membandingkan angka yang berada di posisi atas yang merupakan jarak pada peta satuan cm dengan angka yang berada di posisi bawah yang merupakan jarak sebenarnya satuan km. Jadi, jika kita lihat pada gambar di atas dapat kita lihat angka 1 pada bagian atas sejajar dengan angka 4 di bagian bawah. Maka artinya adalah 1 cm pada peta sama dengan 4 km di lapangan. Skala angka biasanya satuannya adalah cm maka 4 km diubah menjadi cm. Jadi skala garis di atas diubah menjadi skala angka yaitu 1 Membaca Skala Verbal Skala verbal cukup mudah untuk dipahami. Karena jelas tersurat pada kata-kata atau kalimat. Skala verbal langsung menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sesungguhnya. Contoh 1cm = 10km. Artinya adalah setiap 1cm jarak pada peta, sama dengan 10km pada jarak yang = 5mil. Artinya adalah setiap 1cm jarak pada peta, sama dengan 5mil pada jarak yang = 1000m. Artinya adalah setiap 1cm jarak pada peta, sama dengan 1000m pada jarak yang sesungguhnya. Demikianlah tadi cara membaca skala pada peta. Pastinya sudah tidak bingung lagi kan… Silahkan share artikel ini kepada orang lain, agar mereka juga tahu cara membaca skal peta. Terimakasih.
Caramemakai fitur ini cukup mudah dengan tap atau klik ikon layer pada pojok kanan atas peta. Aktifkan Sensor Kompas Tips kedua yang tidak boleh kamu lewatkan untuk memudahkan membaca peta Google Maps adalah dengan mengaktifkan sensor kompas pada ponsel lalu di sinkronisasi dengan aplikasi tersebut.
- Peta adalah gambaran konvesional dari permukaan bumi baik sebagian atau seluruhnya pada bidang datar atau bidang yang bisa didatarkan dengan dibubuhi skala atau asal bahasanya, peta awalnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa, yang kemudian disebut map. Kata mappa, dalam bahasa Yunani berarti taplak meja, karena kala itu peta digambar pada kain menyerupai taplak meja. Berdasarkan asal kata mappa tersebut, peta dapat diartikan sebagai lembaran yang berisi tentang gambar sebagian atau seluruh permukaan yang baik tersaji dengan memenuhi unsur-unsur seni, matematis dan pengetahuan geografi di dalamnya. Fungsi Peta Fungsi dari sebuah peta adalah sebagai berikut Memberi informasi kepada pembaca mengenai letak relatif maupun absolut suatu daerah terhadap daerah lainnya di permukaan bumi. Kondisi fisik non-fisik suatu daerah misalnya kepadatan, jumlah penduduk, persebaran, dan lain-lain. Memperhatikan ukuran dengan peta sehingga dapat diukur luas wilayah dan jarak di permukaan bumi. Menyajikan data tentang potensi suatu daerah. Sebagai alat bantu dalam hal penelitian lapangan, operasi militer, perencanaan suatu wilayah, jelajah alam dan lain-lain. Sementara, orang yang membuat peta bertujuan untuk Menyimpan dan mengomunikasikan informasi spasial/keruangan. Membantu suatu pekerjaan misalnya membuat jalan, saluran irigasi, dan navigasi. Membantu dalam pembuatan suatu desain wilayah misalnya perencanaan komplek pemukiman, jalur hijau, dan kompleks perniagaan. Analisis data spasial misalnya menghitung volume debit air. Jenis-Jenis Peta Klasifikasi peta dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya A. Berdasarkan Skalanya Peta Kadaster / Peta teknik skala 1 100 – 1 5000 Digunakan untuk membuat peta luas tanah, sertifikat tanah. Peta skala besar 1 5001 – 1 Digunakan untuk membuat peta yang sempit, desa, kecamatan, kota. Peta skala sedang 1 – 1 Digunakan membuat peta propinsi. Peta skala kecil 1 – 1 Digunakan untuk membuat peta Negara-negara. Peta skala geografis skala lebih dari 1 Digunakan membuat peta benua, kawasan, peta dunia. B. Berdasarkan Isinya Peta Umum atau Peta Ikhtisar Peta umum adalah peta yang memberikan banyak informasi. Peta ini menggambarkan gambaran umum baik ketampakan atau medan asli maupun buatan manusia atau baik ketampakan fisis maupun sosial budaya. Misalnya sawah, sungai, gunung, jalan, kota, jembatan, pemukiman, dan lain-lain. Jenis-jenis peta ini antara lain 1. Peta Topografi Peta yang menggambarkan keadaan relief bumi, umumnya skala besar 1 maka daerah yang dipetakan sempit, kenampakannya sangat detail. Ciri utama peta topografi adalah penggunaan garis kontur yaitu garis yang menunjukkan variasi ketinggian di suatu tempat tertentu. Sementara, keuntungan garis kontur adalah sebagai berikut; Ketinggian suatu tempat dapat diketahui. Jarak suatu tempat yang sesungguhnya dapat diketahui dengan jelas. Tingkat kecuraman dan kemiringan lereng dapat diperkirakan secara akurat. Sifat-sifat garis kontur Memiliki ketinggian yang sama. Memisahkan titik-titik yang lebih tinggi dari semua titik yang lebih rendah. Tidak mungkin berpotongan satu sama lain. Tidak mungkin bercabang. Makin rapat garis kontur makin terjal, makin jarang makin landai daerahnya. 2. Peta Korografi Peta yang menggambarkan daerah yang luas seperti Negara-negara dengan atau benua-benua dengan skala kecil. Misalnya peta-peta dalam atlas. Peta dunia Peta dunia adalah peta umum yang berskala sangat kecil dengan fungsi memberi informasi tentang bentuk dan letak wilayah setiap Negara. 1. Peta Tematik atau Peta Khusus Peta yang hanya memberikan satu atau sedikit sekali informasi. Peta ini menggambarkan ketampakan tertentu baik fisik maupun sosial budaya. Data yang tergambar dapat data kualitatif maupun kuantitatif. Peta ini disajikan dalam berbagai bentuk yang berhubungan dengan unsur asli muka bumi dan unsur-unsur buatan manusia. Misalnya peta iklim, peta perhubungan, peta pariwisata, peta persebaran tambang, peta penduduk, dan lain-lain. C. Berdasarkan Obyeknya Peta dinamik yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang sifatnya tidak tetap atau labil. Misalnya adalah peta penduduk, peta pemukiman, peta transmigrasi. Peta stationer yaitu peta yang menampilkan data yang tetap sifatnya atau stabil. Misalnya adalah peta wilayah, peta tanah, peta geologi. D. Peta MiliterKhusus untuk peta militer dibagi menjadi Peta umum skala 1 Peta strategi peta yang dibuat khusus untuk strategi tempur dengan skala 1 Peta Taktik yaitu peta yang digunakan untuk penyerangan skala 1 1 1 Cara Membaca Peta Berikut ini adalah cara yang dapat Anda lakukan saat membaca peta. Pilih model peta yang tepat Terdapat berbagai jenis peta untuk berbagai penggunaan. Sebelum menggunakan peta untuk membantu Anda menemukan jalan, pastikan peta tersebut sesuai dengan jenis perjalanan yang Anda lakukan Periksa orientasi peta Buka dan periksa peta untuk memastikan bahwa Anda mempelajarinya dari perspektif yang tepat. Sebagian besar peta dilengkapi dengan “logo kompas” di salah satu sudut yang menunjukkan arah yang diindikasikan oleh berbagai penanda. Kecuali dikatakan sebaliknya, bagian atas peta biasanya merupakan arah utara. Pelajari legenda juga disebut Kunci peta untuk memahami peta Selain logo kompas, banyak peta juga dilengkapi legenda atau diagram yang menjelaskan metode ilmiah yang digunakan untuk menggambar peta dan mencantumkan arti simbol-simbol penting. Mengenali legenda sangat penting agar Anda dapat memahami informasi di dalam peta. Perhatikan garis lintang dan garis bujur Garis bujur adalah koordinat geografis yang menentukan posisi barat dan timur suatu titik pada permukaan Bumi, sejajar dengan Meridian Utama. Meridian Geografis garis “Membujur” ditarik secara vertikal dari Kutub Utara ke Kutub Selatan atau sebaliknya, selatan ke utara. Sementara, garis lintang ditarik secara horizontal, sejajar dengan garis khatulistiwa garis yang melingkari Bumi dan menunjukkan jarak utara atau selatan dari garis khatulistiwa. Angka pada sisi samping dan atas atau bawah peta menunjukkan derajat garis bujur dan lintang. Setiap derajat sama dengan 60 “menit” yang menunjukkan bagian dari jarak, bukan waktu tempuh dan 1 mil laut sekitar m. Perhatikan skala Skala peta menunjukkan rasio jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya. Dengan begitu, Anda tahu jarak yang harus ditempuh. Skala akan berbeda pada setiap peta, namun biasanya ditulis sebagai rasio angka seperti “1 Rasio ini berarti 1 satuan jarak di peta sama dengan satuan jarak juga Pengertian Hewan Avertebrata Ciri, Klasifikasi Jenis dan Contohnya Rangkuman Materi Asam & Basa Pengertian, Ciri-Ciri & Contohnya Apa Pengertian Norma Kesusilaan dan Fungsinya dalam Masyarakat Baca juga artikel terkait PETA atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Dhita KoesnoPenyelaras Ibnu Azis
9abV. e76o3urtwg.pages.dev/282e76o3urtwg.pages.dev/45e76o3urtwg.pages.dev/411e76o3urtwg.pages.dev/466e76o3urtwg.pages.dev/178e76o3urtwg.pages.dev/512e76o3urtwg.pages.dev/307e76o3urtwg.pages.dev/131
cara membaca suar di peta